Kejuaraan Dunia BWF 2025, Sabar/Reza Minta BWF Evaluasi Standar Servis

Ganda Putra Indonesia Gagal Melaju di Kejuaraan Dunia BWF 2025

Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Ishafani, harus menelan kekecewaan setelah tersingkir di babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Adidas Arena, Paris, Prancis. Mereka mengevaluasi standar penilaian servis yang dianggap membingungkan.

Kekecewaan Pasangan Unggulan Kedelapan

Pasangan unggulan kedelapan itu harus mengakui keunggulan ganda putra asal Denmark, Rasmus Kjaer dan Frederik Sogaard, setelah pertarungan sengit tiga gim 18-21, 21-18, 24-26. Sabar dan Reza merasa heran dengan frekuensi fault yang mereka terima, lima hingga enam kali, terutama di poin setting.

“Kami sering kali mendapat fault dalam setiap turnamen, tetapi tidak sebanyak ini. Yang paling menyedihkan adalah di poin setting, padahal kami melakukan servis pendek, bukan service flick,” ungkap Reza dalam keterangan resmi PP PBSI. Mereka merasa keputusan tersebut membingungkan karena pola servis mereka selama ini tidak pernah bermasalah di turnamen sebelumnya.

Debut yang Mengecewakan di Kejuaraan Dunia

Sabar mengakui kekalahan ini sangat mengecewakan karena menjadi debut mereka di Kejuaraan Dunia. Selain faktor fault, kesalahan teknis juga membuat peluang mereka terbuang pada gim penentuan. Mereka sebenarnya sudah unggul di gim ketiga namun kesalahan seperti buru-buru dan kesalahan kontrol bola membuat mereka kalah.

“Pastinya sedih karena ini debut kita di Kejuaraan Dunia. Tadi sebenarnya sudah leading di gim ketiga, tapi ada kesalahan seperti buru-buru dan salah kontrol bola. Reza juga sempat agak ketarik pahanya di akhir,” ujar Sabar.

Harapan untuk Evaluasi Aturan Servis

Dengan hasil ini, langkah Sabar dan Reza harus terhenti lebih awal. Namun, mereka berharap ada evaluasi terhadap penerapan aturan servis yang lebih konsisten agar tidak menimbulkan kebingungan di lapangan.

“Untuk cedera saya, sebenarnya sudah kena sebelum berangkat ke sini, tapi tadi pas poin-poin akhir ada gerakan yang maksa dan itu yang membuat kambuh lagi. Hari ini lawan bermain konsisten dan bisa meladeni perubahan-perubahan pola permainan kami,” ungkap Reza.

Dengan kekecewaan ini, Sabar dan Reza berharap bisa kembali lebih kuat di turnamen-turnamen berikutnya. Mereka tetap fokus dan akan terus berlatih untuk meraih prestasi yang lebih gemilang di masa depan.

Meninjau Kembali Kinerja Pasangan Ganda Putra Indonesia

Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Ishafani, telah menarik perhatian publik dengan penampilan mereka di Kejuaraan Dunia BWF 2025. Meskipun harus menelan kekecewaan setelah tersingkir di babak kedua, penampilan mereka tetap patut diapresiasi.

Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan, Sabar dan Reza telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam pertandingan mereka melawan pasangan ganda asal Denmark. Pertarungan sengit tiga gim menunjukkan determinasi dan semangat juang yang tinggi dari kedua pemain Indonesia.

Analisis Kinerja dan Strategi Masa Depan

Sebagai pasangan ganda unggulan kedelapan, Sabar dan Reza telah menarik perhatian dengan gaya permainan mereka yang agresif dan strategis. Meskipun harus mengakui keunggulan lawan, ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka untuk mengevaluasi kembali strategi dan taktik yang mereka gunakan.

Dengan menyoroti frekuensi fault yang mereka terima, pasangan ini dapat menggunakan kegagalan tersebut sebagai pelajaran berharga untuk meningkatkan performa mereka di turnamen selanjutnya. Evaluasi aturan servis yang mereka ajukan sebagai harapan untuk konsistensi dan kejelasan dalam pertandingan adalah langkah positif yang dapat membawa perubahan di level kompetisi internasional.

Menghadapi Tantangan dan Membangun Kembali Kepercayaan Diri

Kekecewaan di Kejuaraan Dunia BWF 2025 tidak menghentikan semangat Sabar dan Reza untuk terus berjuang dan memperbaiki performa mereka. Mereka menyadari bahwa setiap kekalahan adalah bagian dari proses pembelajaran dan merupakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai pemain bulu tangkis yang lebih baik.

Dengan menjaga fokus, tekad, dan semangat juang yang tinggi, pasangan ganda putra Indonesia ini dapat membangun kembali kepercayaan diri mereka dan kembali lebih kuat di turnamen yang akan datang. Mereka telah menunjukkan potensi dan bakat yang luar biasa, dan dengan kerja keras dan dedikasi, prestasi gemilang di masa depan bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dicapai.

Melangkah Maju dengan Optimisme dan Semangat Baru

Kekecewaan di Kejuaraan Dunia BWF 2025 bukanlah akhir dari perjalanan Sabar dan Reza sebagai pasangan ganda putra Indonesia. Mereka dapat melihat kegagalan ini sebagai motivasi tambahan untuk terus meningkatkan kinerja mereka dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.

Dengan dukungan dari tim pelatih, rekan setim, dan penggemar setia, Sabar dan Reza dapat melangkah maju dengan optimisme dan semangat baru. Mereka memiliki potensi besar untuk meraih prestasi gemilang di pentas internasional, dan dengan kerja keras dan kegigihan, tidak ada hal yang tidak dapat mereka capai.