Timnas Indonesia Harus Waspada Terhadap Duo Berbahaya Irak
Aymen Hussein dan Amir Al-Ammari, Ancaman Serius untuk Timnas Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA — Aymen Hussein, striker Irak, mungkin menjadi momok bagi timnas Indonesia jelang pertandingan penentuan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, timnas Indonesia juga patut mewaspadai Amir Al-Ammari, figur paling berpengaruh di lini tengah Irak.
Al-Ammari, yang kini memperkuat klub Trelleborgs FF di Swedia, menjadi sosok kunci dalam sistem permainan Irak asuhan pelatih Graham Arnold. Ia mampu berganti peran dengan cepat antara gelandang bertahan, playmaker, hingga penyerang bayangan. Visi bermainnya yang tajam membuat Al-Ammari menjadi sumber kreativitas utama dalam setiap transisi menyerang.
Tentu bagi Indonesia, karakter seperti ini berbahaya. Al-Ammari memiliki kemampuan membaca celah di antara lini pertahanan dan kerap mengirimkan umpan vertikal yang langsung mengancam kotak penalti. Dalam beberapa laga terakhir, distribusinya menjadi poros utama dari gol-gol Irak, termasuk umpan kunci ke Aymen Hussein pada fase kualifikasi sebelumnya.
Pernyataan itu menggambarkan karakter khas pemain Irak, kuat dalam duel, sabar menunggu momentum, dan jarang panik meski tertinggal. Al-Ammari menjadi simbol dari ketenangan itu sebagai pemain dengan disiplin tinggi dan kontrol bola tenang di bawah tekanan lawan.
Patrick Kluivert: Ujian Berat untuk Timnas Indonesia
Secara terpisah, pelatih Indonesia Patrick Kluivert, menilai Irak punya organisasi permainan solid. Namun, dia memastikan tim Garuda telah menyiapkan strategi khusus untuk menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
“Kami tahu Irak adalah tim yang sangat bagus. Di pertemuan sebelumnya, kami sempat mendapatkan hasil yang kurang baik, namun kali ini kami berusaha memperbaikinya,” ujarnya dalam konferensi pers jelang laga timnas Indonesia vs Irak di King Abdullah Stadium, Minggu (12/10/2025) pukul 02.30 WIB.
Ini menjadi pertandingan perdana timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert melawan Irak. Sebelumnya, timnas Indonesia yang dipimpin pelatih Shin Tae-yong selalu kalah dari Irak.
Pada pertemuan terakhir Irak berhasil meredam timnas Indonesia pada 6 Juni 2024 di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia tak mampu mencetak gol dan harus mengakui keunggulan Irak dengan skor akhir 0-2.
Kekalahan itu pun memperpanjang rekor buruk Indonesia terhadap Irak. Berdasarkan catatan Transfermarkt, kedua negara telah bertemu dua kali di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan seluruhnya dimenangkan Irak, dengan agregat skor 7-1 (5-1 di Basra, 0-2 di Jakarta).
Secara historis, Indonesia juga baru satu kali menang atas Irak di semua ajang sejak 1973, dengan selisih gol minus 21 dalam 12 pertemuan.
Dalam dua pertemuan terakhir, Irak kerap unggul karena penguasaan bola di lini kedua. Kini, kemampuan Indonesia dalam menutup ruang antar-lini akan sangat menentukan apakah dominasi itu bisa diganggu atau tidak. Apalagi, di situ ada Amir Al-Ammari.
Timnas Indonesia harus benar-benar siap dan fokus saat menghadapi Irak, dengan menjaga ketat Aymen Hussein dan Amir Al-Ammari. Kemenangan dalam pertandingan ini akan membuka peluang bagus untuk melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.
Strategi Bertahan Timnas Indonesia
Untuk menghadapi duo berbahaya dari Irak, timnas Indonesia perlu memperkuat lini pertahanan mereka. Pemain belakang seperti Yanto Basna dan Manahati Lestusen harus memberikan performa terbaik mereka untuk menahan serangan dari Aymen Hussein dan distribusi bola akurat dari Amir Al-Ammari. Kedisiplinan dalam penjagaan dan komunikasi antar pemain belakang akan menjadi kunci utama dalam pertandingan ini.
Selain itu, tengah lapangan juga harus siap untuk memberikan tekanan tinggi dan mengganggu permainan Al-Ammari. Pemain seperti Evan Dimas dan Zulfiandi akan dituntut untuk bekerja ekstra keras dalam mengejar dan menutup ruang gerak lawan. Menangani pemain sekelas Al-Ammari akan menjadi ujian sejati bagi kemampuan taktis dan fisik para gelandang Indonesia.
Kunci Kemenangan
Selain fokus pada aspek pertahanan, timnas Indonesia juga perlu memaksimalkan peluang serangan cepat dan menyerang. Pemain-pemain seperti Irfan Jaya dan Stefano Lilipaly harus mampu menciptakan peluang gol dan menyulitkan pertahanan Irak. Kombinasi kecepatan, skill, dan kreativitas akan menjadi senjata utama Garuda dalam meraih kemenangan.
Mengetahui kelemahan lawan juga akan menjadi kunci kemenangan bagi timnas Indonesia. Melalui analisis mendalam terhadap permainan Irak, tim pelatih dapat mengidentifikasi titik lemah yang bisa dieksploitasi. Strategi tersebut akan membantu Indonesia untuk mengendalikan permainan dan meningkatkan peluang mencetak gol.
Kesempatan Emas untuk Timnas Indonesia
Pertandingan melawan Irak bukan hanya sekadar ujian bagi timnas Indonesia, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk mengubah sejarah. Dengan semangat juang dan determinasi tinggi, Garuda memiliki potensi untuk mengalahkan Irak dan memperbaiki catatan buruk mereka dalam pertemuan sebelumnya.
Kemenangan dalam pertandingan ini akan memberikan dorongan besar bagi timnas Indonesia dalam perjalanan menuju putaran final Piala Dunia 2026. Selain itu, hal ini juga akan memperkuat mental dan kepercayaan diri para pemain untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya.
Dengan persiapan matang, strategi yang tepat, dan semangat juang yang tak kenal lelah, timnas Indonesia memiliki potensi untuk meraih kemenangan besar melawan Irak. Semua mata akan tertuju pada pertandingan ini, dan Garuda harus siap memberikan performa terbaik mereka untuk meraih hasil positif. Prediksi bola memang bisa berubah-ubah, namun dengan tekad dan kerja keras, segalanya menjadi mungkin.